Manusia dan cinta sudah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia membutuhkan cinta kasih untuk memenuhi hidupnya, tanpa cinta kasih mungkin hidup ini terasa sangat hambar dan kurang menarik. Walaupun cinta bisa membuat manusian sakit tapi cinta juga bisa membuat seseorang senang.
Cinta kasih tidak hanya kita dapatkan dari seorang kekasih tetapi kita bisa mendapatkan kasih sayang dari Allah swt , ibu dan ayah , saudara , teman , guru , dan lingkungan kita tinggal pun bisa memberikan kita cinta kasih.
Cinta Kasih Kepada Sesama Manusia
Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan.
Para pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan cinta terhadap sesama manusia dan yang terkait dengannya menkadi:
1. Cinta terhadap keluarga
2. Cinta terhadap teman-teman, atau philia
3. Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
4. Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5. Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7. Cinta akan sebuah konsep tertentu
8. Cinta akan negaranya atau patriotisme
9. Cinta akan bangsa atau nasionalisme
Cinta antar pribadi manusia menunjuk kepada cinta antara manusia mempunyai beberapa undur yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu :
a.Afeksi: menghargai orang lain
b.Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
c.Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
d.Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
d.Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
e.Keintiman emosional: berbagia emosi dan rasa
f.Kinship: ikatan keluarga
g.Passion: nafsu seksual
h.Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
i.Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
j.Service: keinginan untuk membantu
Kita harus bisa memanfaatkan cinta kasih ini dengan sebaik-baiknya , jangan sampai cinta yang sudah kita miliki, kita salah gunakan. cinta kasih itu sangat indah.
sebagian teks bersumber dari : http://thefreedomideas.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-cinta-kasih.html
Sabtu, 26 Februari 2011
MANUSIA DAN KEBUDAYAN
Manusia dan kebudayaan adalah salah sutu ikatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptkan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikan secara turun menurun. Budaya tercipta dari kehidupan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa munisia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan munisia itu mepukan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan. Manisia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu :
a. penganut kebudayaan
b. pembawa kebudayaan
c. manipulator kebudayaan
d. pencipta kebudayaan
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta penecah dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi pa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
SUMBER: http://dimas11bgt.ngeblogs.info/2010/10/23/manusia-dan-kebudayaan/
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa munisia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan munisia itu mepukan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan. Manisia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu :
a. penganut kebudayaan
b. pembawa kebudayaan
c. manipulator kebudayaan
d. pencipta kebudayaan
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta penecah dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi pa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
SUMBER: http://dimas11bgt.ngeblogs.info/2010/10/23/manusia-dan-kebudayaan/
KONSEP ILMU BUDAYA DASR DALAM KESUSASTRAAN PENDEKATAN KESUSASTRAAN
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris “The Humanities”. Istilah ini berasal dari bahasa latin “HUmanus” yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, ebih berbudaya dan lebih halus. Jadi The Humanities berkaitan dengan masalah nilai , yaitu nilai kita sebagai humanus.
Untuk menjadi humanus, manusia harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities, disamping tanggung jawab yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuainkan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat. Pada umumnya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikkan lebih fleksibel, baik isinya maupun penyampaiannya.
Hampir disetiap zaman, sastra lebih mempunyai nilai yang lebih penting. Alas an pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu sastra mempunyai kemampuaan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiata manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusian mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesama yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social , manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementra itu filsafat yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan,dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalh abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkominikasi.
Karena seni memegang peran penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya.
SUMBER : http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/2010/04/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris “The Humanities”. Istilah ini berasal dari bahasa latin “HUmanus” yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, ebih berbudaya dan lebih halus. Jadi The Humanities berkaitan dengan masalah nilai , yaitu nilai kita sebagai humanus.
Untuk menjadi humanus, manusia harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities, disamping tanggung jawab yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuainkan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat. Pada umumnya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikkan lebih fleksibel, baik isinya maupun penyampaiannya.
Hampir disetiap zaman, sastra lebih mempunyai nilai yang lebih penting. Alas an pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu sastra mempunyai kemampuaan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiata manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusian mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesama yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social , manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementra itu filsafat yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan,dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalh abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkominikasi.
Karena seni memegang peran penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya.
SUMBER : http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/2010/04/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
Langganan:
Postingan (Atom)